Rabu, 09 Agustus 2017

LOKAJAYA ADALAH SUNAN KALIJAGA



KAOS LOKAJAYA - Raden Mas Sahid sang BRANDAL LOKAJAYA, sosok yang ditakuti di kawasan Tuban dan sekitarnya. Dia disebut BRANDAL , karena kesehariannya merampok dan menjarah para petinggi kerajaan MAJAPAHIT. Yang hasilnya dibagikan pada rakyat yang kelaparan.
Sang ayah, prabu WILATIKTA kesal dengan perilaku anaknya. Dan mengusir Raden Mas Sahid dari TUBAN.
Sejak itulah Raden Said mengganti namanya dengan Brandal Lokajaya, agar tidak mengotori nama orang tuanya. Masyarakat Tuban dan sekitarnya tidak ada yang kenal dengan nama Brandal Lokajaya yang sejatinya adalah raden Said.
Suatu ketika, LOKAJAYA  bertemu dengan SUNAN BONANG. LOKAJAYA tertarik dengan tongkat SUNAN BONANG yang terbuat dari emas.
Dari kejauhan,  Sunan Bonang sudah dapat menangkap aura Lokajaya, mencoba untuk mendekatinya. Dalam hatinya, bahwa apa yang dilakukan oleh Lokajaya sebenarnya sedang menjalani takdirnya.
Kemudian, Sunan Bonang menyamar sebagai seorang saudagar (pedagang besar) memamerkan tongkatnya yang terbuat dari emas dan  dihiasi dengan berbagai permata.
Sunan Bonang yang menyamar sebagai sudagar itu sudah sampai di tepi hutan dimana Lokajaya bersembunyi.  Dengan membawa sebuah bungkusan yang besar dan tongkatnya yang berkilauan, sungguh membuat Lokajaya terperangah.
“ heh kisanak, berhentilah aku minta seluruh barang bawaanmu kau tinggalkan di tempat ini, jika kau ingin selamat, dan jangan sampai aku memaksamu dengan kekerasan!”, gertak Lokajaya.
“ Hmm, kisanak yang menghadang di tengah jalan, aku tidak membawa bekal banyak, hanya  bungkusan  ini berisi pakaian, dan sedikit uang”,  kata Sunan Bonang.
“ He paman saudagar, jangan pura-pura tidak tahu, bukankah tongkatmu itu harganya sangat mahal, maka aku minta tongkatmu itu saja?”, gertak Lokajaya lagi.
“ Tongkatku hanya satu-satunya, untuk membantuku dalam perjalanan. Aku kan sudah tua, jika tanpa tongkat aku mudah jatuh”, kata Sunan Bonang lirih.
“ Kisanak , aku hanya ingin mengingatkanmu saja, hentikanlah semua perbuatanmu kembalilah ke jalan yang benar. Bukannya aku tidak mau menyerahkan hartua milikku, aku tidak punya apa-apa, semua ini hanya karena Allah, mintalah kepada Allah yang Maha memberi. Coba kau perhatikan  buah kolang-kaling itu, kalau Allah menghendaki, maka buah kolang-kaling itu menjadi emas berlian.”, Ujar Sunan bonang lagi.
Seketika semua buah kolang-kaling yang ada di hutan jati  itu berubah menjadi  emas dan berlian.
 Lokajaya menatap kilauan kolang-kaling itu, mendadak sontak terjungkal di tanah, pingsan.
“ kyai, aku bersalah, aku mohon ampun. Aku bertobat, tidak akan mengulangi perbuatanku yang telah lalu, ijinkan aku berguru pada kyai, dan akan aku ikuti kemana Kyai pergi!”, kata Lokajaya dengan mimik serius.
Saat itu juga, Sunan Bonang menancapkan tongkatnya di pinggir kali kecil kawasan desa Sorowiti, Gresik.
Seiring berjalannya waktu, tak terasa selama 8 tahun LOKAJAYA duduk bertapa sambil menunggui tongkat Sunan Bonang hingga sekujur tubuhnya dirambati belukar.
Hingga pada akhirnya,Sunan Bonang teringat telah menyuruh LOKAJAYA duduk menunggui tongkatnya di pinggir kali tersebut.Dan dari situlah juga, Sunan Bonang menyatakan “kelulusan” ujian sang murid.
LOKAJAYA terbukti mampu merubah dirinya yang BRANDAL itu jadi manusia yang mempunyai jiwa sabar tingkat tinggi. Disini juga di kiaskan, siapapun bisa menjadi lebih baik kalau ada kemauan MENGUBAHNYA serta ada hidayah dari ALLAH. Sunan Bonang kemudian mengganti nama LOKAJAYA, menjadi SUNAN KALIJAGA. (KL/BBS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar